Artis Konyol Salah Siapa?

Artis Konyol Salah Siapa?

Instagram menjadi tempat show, tempat memamerkan segala bentuk benda, dari harta, serta kekayaan dan bentuk sexualitas tubuh seseorang. Tidak disangka hal ini menjadi konsumtif masyarakat khususnya indonesia, lalu dengan cara itu mereka memberikan pride atau panggung untuk artis konyol itu, berbagai kekonyolan sudah terjadi dari memamerkan bikini depan jalan raya, hingga ajang rusuh yang hanya memamerkan sosialitas. Rasanya jika kita sedikit melirik artis negri lain seperti korea selatan, hal ini patut untuk memberikan edukasi kepada rakyat indonesia, dimana korea selatan bentuk kekonyolan manusia tidak diberikan wadah atau tempat untuk semakin kekonyolan itu masuk menjadi benih sampah yang meracuni generasi-generasi. Lalu dimana letak salahnya, salahnya tentu ada di masyarakat, masyarakat cenderung memberikan panggung sandiwara kepada seseorang. Lalu kenapa hal itu terjadi, pola pendidikan yang masih rendah menjadikan hal itu terus menjadi, dimana sikap moral seseorang terlalu diabaikan untuk menilai suatu fenomena, dan menganggap fenomena itu sebuah hal yang layak di sebarkan dan menjadi wadah yang meracuni. Agak miris nampaknya melihat alur demi alur artis yang booming dan terkenal bukan karena prestasi, tetapi karena kenafsuan seseorang untuk menjadikan artis tersebut sebagai jalan dengan dipenuhi sampah-sampah. Justru terbaliknya indonesia, artis yang berprestasi hanya menjadi tontonan sebentar dan tenggelam menghilang entah kemana.

Tidak hanya di instagram, hal ini terjadi di youtube. Dahulu waktu jamanya mimin sekolah sekitar 2017 SMA, konten kreator youtube tumbuh dan bersaing dalam membuat editor yang berkelas serta pola bahasa yang baik, sebut saja salah satunya Agung Hapsah, waktu itu jujur mimin terkesima dengan editing yang dilakukan sangat berkelas dan patut untuk dijadikan pembelajaran, media youtube pun sangat seru dan banyak edukasi-edukasi yang positif dan banyak nilai manfaatnya, tetapi semenjak terdapat konten konyol seperti prank-prank yang tidak berguna menutup para konten kreator untuk menunjukan karya berkelasnya, semenjak konten prank-prank tersebut, youtube dan instagram menjadi media konten yang hanya mengangkat orang orang konyol yang penuh sensai dan kenafsuan

Baca juga : Mahasiswa Harus Rajin Baca

Kebodohan hanya bisa dilawan dengan pendidikan, sejatinya manusia sadar, dan menjadikan suatu hal dinilai dari segi edukasi yang berkembang dan penuh warna, menjadi bangsa indonesia yang maju dengan memiliki sikap moral yang baik. Fenomena tersebut harus segera dihancurkan dari sekarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

kamu akan suka ini