Bekerja dengan target daily blog 1

Bekerja dengan target daily blog 1

Tepat 1 bulan lebih saya sudah bekerja disebuah perusahaan retail, pekerjaan yang membuat orang bisa melakukan banyak hal. Tetap saja bekerja adalah mencari keuntungan, karena jika perusahaan tidak untung, kita mengalami kendala dalam pencairan dana. Tetapi hal yang paling meresahkan adalah mengenai terget omset perusahaan yang jauh dari harapan. Tentunya segala cara sudah dipakai, dari kanvasing, lihat harga kompetitor, promosi dipinggir jalan sudah semua. Tetapi kembali lagi omset kurang memuaskan, ketika saya berbincang dengan kepala toko, mungkin faktor masyarakat juga berpengaruh, karena saya sebagai orang sini asli, melihat penduduk disini adalah masyarakat menengah kebawah, mungkin ini paling berpengaruh secara signifikan. Bahkan ketika saya melamar diperusahaan ini, hal yang saya ucapkan adalah, “kok berani membuka retail yang lumayan besar disini”

Berjualan itu dilihat dari konsistensi pendapatan dan daya tarik konsumen, tetapi semua faktor memang berpengaruh, hal yang paling pengaruh adalah daya beli masyarakat, sedikit kita buka tentang kondisi sosial masyarakat disini adalah, masih banyaknya ketimpangan dalam segi pendapatan, terutama angka pengangguran masih tinggi, saya melihat berkisar diangka 9 persen dari total penduduk yang hanya ratusan ribu. ini sangat tinggi, yang lain adalah ketimpangan sikaya dan miskin, banyak masyarakat yang masih dibawah kemiskinan. Jika berfikir masa depan, semua orang ingin berhasil, tetapi emang sebagian orang memandang dengan mata yakin akan lebih baik, tentu saya juga tidak ingin pesimis, semoga kedepanya mendapat hasil yang signifikan dari hasil usaha kita.

part ketidakadilan

saya merasakan hal yang tidak adil, ya mungkin itu juga karena saya bersedia menerima diatas kertas putih, dibalut tinta hitam. apa yang membuat tidak adil adalah, tentang beban kerja yang meningkat, sedangkan tidak ada motivasi yang menggembirakan. tapi tepat mungkin 15 hari kedepan saya harus memutuskan untuk, apakah bersedia lanjut atau tidak. nyatanya untuk keputusan saat ini saya mengalami keputusasaan. ya mungkin kita bisa mengambil pelajaran apa yang terjadi pada hidup kita

hidup emang tidak bisa berselaras bersamaan, tetapi hidup selalu berat sebelah atau ringan sebelah, jika keduanya berimbang atau seperti 1+1 hasilnya 1 maka itu sebuah dilematis yang mungkin harus dipertimbangkan. nyaman tapi tidak memuasakn secara materil, mungkin itu bijak juga, tapi jika keduanya tidak masuk. yasudah semoga ada pintu lain yang terbuka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

kamu akan suka ini