Buku kebahagian: kitab hidup, patah hati, dan kepedihan

Buku kebahagian: kitab hidup, patah hati, dan kepedihan

Kebahagian adalah impian semua orang, tetapi terkadang semua mencari kebahagian dan terus mencari hingga melelahkan tetapi tak kunjung mendapatkan makna, apa itu kebahagian. Melalui buku ini kita akan melihat apa itu kebahagian

Judul buku : kitab hidup, patah hati, dan kepedihan
Penerbit. :AR-RUZZ MEDIA
Isbn. :978-979-25-4820-1
Tahun. : 2011
Cetakan. : 1

Oke gua baru baca ni buku. Buku ini membahas tentang apa itu bahagia, kenapa orang mengejar kebahagian, dan apa yang menjadi sebab-sebab penderitaan, ini diambil dari beberapa konsep mulai agama, budaya, dan filsafat. Konsep kebahagian pertama itu ada di ketimuran, klo kata gua kayak konsep buddha atau sarat dengan meditasi, intinya konsep ini menegaskan kebahagian itu jika kita menyatu dengan alam, jadi tidak ada kamu dan aku yang ada, kita hidup didunia ini saling terkait dan menyatu, mangkany kita harus sadar sepenuhnya harus tidak egois dan hidup apa adanya. Lalu ada konsep filsafat, yah menceritakan bahwa era sebelum filsuf yunani, yunani adalah negara bahagia, hingga datangnya filsuf. kebahagian mulai mendapat harapan, terutama era sokrates. Intinya manusia itu harus sadar akan dirinya, harus mengetahui atau berpengetahuan tentang dirinya, harus tau apa yang dilakukan, harus seimbang antara teori dan praktek. Disini manusia terbagi tripatriat 3 konsep kebahagian, tubuh, materi, dan ide, tubuh bagian terendah, ide adalah yang paling tinggi dan tidak ada habisnya, nah jika manusia itu ingin bahagia dia harus memiliki ide atau yah sadar apa yang dilakukan.

Lagi-lagi teman buku ini menjelaskan tentang bagaimana manusia bisa mengimbangi antara kebahagian dan penderitaan, keberanian dan ketakutan, hal ini menjadi patokan bahwa manusia harus mengenali dari dalam diri dan luar diri, jika manusia tidak mampu mengenali itu semua maka dia akan tersesat dan tidak tentu arah, murid yang teladan dan rendah hati adalah guru, guru yang pintar dan paling tau sesungguhnya lebih rendah dari murid. Begitu kata pepatah dalam buku ini.

baca juga: cara menjadi manusia

Intinya buku ini menjelaskan bawah hidup manusia akan terjadi pasang dan surut, tapi manusia harus fokus akan kekinian, dan juga dilengkapi doa dan tindakan, harus selalu seimbang. Manusia yang hidup berbahagia adalah manusia yang selalu tumbuh dan bergerak. Seperti pohon yang awal-awal kecil lalu tumbuh besar, begitupun kehidupan. Jadi jika manusia tidak bergerak dan pasif adalah manusia yang pasif

Kelebihan dan kelemahan buku

Untuk kelebihan bukunya mudah dimengerti, sistematikanya sangat jelas dan ber-urut, seimbang mengambil tidak hanya berdasarkan teori tapi juga agama. Kelemahan buku ini ada di bab akhir soal masa depan, masa lalu, dan masa kini. Terlebih pembaca tidak setuju hidup bergelimang masa depan, karena manusia jika mau sadar adalah harus hidup dimasa kini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

kamu akan suka ini