Seni Mencintai by Erich Fromm

Seni Mencintai by Erich Fromm

Di dalam percintaan, dalam buku seni mencintai karya erich fromm menegaskan pondasi dasar dalam cinta, adalah sutu pemberian. Jadi kita harus memberi cinta, bukan dicintai. Poin sakralnya adalah “memberi”. Objek yang dicintai sama-sama memberi dan mencintai, jadi logikanya 2 insan mahluk bersatu tetapi mempunyai tujuan dan kehendak berbeda, pada hakikatnya mereka sudah bersatu. Itulah makna cinta. Dalam bukunya “aku membutuhkanmu karena aku mencintaimu” bukan “aku mencintaimu karena aku membutuhkanmu”.

Judul buku : Seni Mencintai

Penulis        : Erich Fromm

Hal               : 184

Penerbit      : Basa Basi

Tahun          : 2018

Uniknya dalam buku erich fromm ini meng-analogikan proses mencintai, dari dasar keterhubungan alam semesta, seperti pada permulaan akan memasuki penjelasan tentang cinta, erich fromm memberi penjelasan “ada malam dan ada siang” ‘’ada langit dan ada bumi” “ada ibu dan ada bapak”. Semua ini sangat berhubungan tentang makna cinta, yang saling membutuhkan, pemberian dan penerimaan.

Di dalam buku seni mencintai karya Erich Fromm ini membagi 5 bahasan cinta, ada cinta ibu, cinta erotis, cinta diri, cinta tuhan dan cinta persaudaraan. Cinta ibu menjelaskan bagaimana kasih sayang seorang ibu kepada anaknya berdasarkan cinta tanpa pamrih, yaitu cinta belas kasih, cinta ikhlas. Ini adalah bentuk cinta yang sempurna. Sedangkan cinta saudara adalah cinta saling menghormati dan kebaikan serta penghormatan, cinta saudara sama dengan cinta ibu yaitu patut untuk ditiru, karena didalamnya terdapat keikhlasan kepada si pemberi cinta. Sedangkan cinta erotis adalah cinta berdasarkan hasrat, cinta yang benar-benar ingin memiliki, karena indiviidu tersebut terjatuh dan ingin menguasai yang diberinya seperti kekasih, cinta erotis adalah cinta penderitaan, ketika prioritas hanya hasrat seksual maka, cinta erotis ini semakin lama akan semakin melemah, dan individu tersebut cenderung mencari cinta yang baru atau dalam Bahasa sekarang “selingkuh”.

Selanjutnya ada cinta diri, cinta diri ini seperi narsistik. Cinta diri ini tidak patut ditiru, orang yang hanya mencintai dirinya sendiri adalah bentok egosime. Jadi orang yang hanya peduli pada dirinya tidak bisa mencintai orang lain, karena dalam mencintai perlu pemberian yang ikhlas tanpa imbalan. Sebenernya ada pengertian dalam makna cinta tuhan, mungkin ini lebih baik kalian baca sendiri hehehe, karena pembahasanya lumayan sulit. Mungkin bagi mimin perlu 2 sampai 3 kali membaca ulang tentang cinta kepada tuhan.

Baca Juga : Review Buku Hidup Damai Tanpa Berfikir Berlebihan

Nah untuk bab terakhir ini menjelasakan tentang seni mencintai, artinya bagaimana membuat seni tersebut, atau istilahnya bagaimanasih action, cara mencintai agar bisa mencintai. Seni dalam mencintai memerlukan beberapa hal dari sikap teguh, sikap konsentrasi, kesadaran dan konsistensi. Nah itu seni dalam mencintai, sebenernya seni tersebut mimin tambahkan yang ada dalam buku erich fromm jika kita peka, seni tersebut bisa dipakai tidak hanya untuk cinta, tetapi misalnya untuk kepercayaan diri, untuk motivasi, untuk berbisnis atau lainya. Karena ini membahas tentang cinta, jadi seni tersebut dijelaskan dan diaplikasikan dalam konteks cinta. Erich fromm juga menjelaskan konteks perspektif barat dengan timur dalam konteks seni, misalnya bagaimana kesadaran diri konteks timur seperti cina dan barat, dijelasakan dalam buku ini.

Sub bab terakhir menjelaskan kritik erich fromm terhadap sistem kapitalistik, era modern sekarang manusia sulit mencintai karena, manusia sudah menjadi robot dan melayani mesin. Cinta era kapitalistik menekankan pada produksi. Yah istilahnya “loe punya barang, gue akan mencintaimu”. Hal itu menyebabkan pertukaran antara cinta dan barang. Jadi bisa kita lihat sebenernya masyarakat konsumsi pada era perkembangan teknologi sekarang benar-benar masyarakat yang tidak bisa mencintai. Cinta itu sudah punah tapi bukan tidak ada hanya memudar.

Penutup

Oke itulah resensi dan review buku seni mencintai karya erich fromm, buku yang sangat istimewa untuk pengetahuan dan pemahaman arti mencintai, ternyata mencintai itu mempunyai perspektifnya yang sangat luas dan tidak hanya pada keterikatan antar pasangan, tapi juga berhubungan dengan sosialitas di dalam masyarakat luas. jika penasaran ingin membaca buku ini, kalian bisa baca online di aplikasi ipusnas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

kamu akan suka ini