resign karyawan, ini penyebabnya

resign karyawan, ini penyebabnya
Resign

Resign karyawan sering terjadi di sevuah perusahaan, kok bisa yah mari kita ikuti alur skema penulisan ini mulai dari apa itu bekerja?

Bekerja adalah kita memberikan kontribusi kepada perusahaan, tapi dalam sebuah aturan, perusahaan wajib memberikan pelatihan sejelas mungkin, dari SOP, tata cara kerja, visi misi perusahaan, rantai organisasi, dan sistem managemen yang berlaku, termasuk kejelasan gaji, cuti, dan uang lemburan.

Banyak karyawan atau pekerja yang mengalami cemas, takut, bahkan depresi karena mungkin bisa jadi beban kerja tidak sesuai dengan gaji yang di berikan, atau bisa juga sistem yang masih abu-abu atau tidak jelas. Itulah salah satunya yang menyebaban karyawan resign, berikut hal yang menjadi penyebab utama karyawan resign

1. Beban kerja
Dobel beban kerja yang tidak seimbang membuat stress penyebab resign karyawan, terlebih jika intensif yang diberikan tidak cukup adil kepada pekerja, maka karyawan akan kehilangan motivasi kerja dan mengajukan resign.

2. Lingkungan kerja
Lingkungan kerja yang tidak nyaman terutama banyak pekerja yang toxic, cari muka, saling benci salah satu penyebab karyawan resign, apalagi ditambah atasan yang tidak menyenangkan membuat karyawan tidak akan betah dan berpotensi mengajukan resign

3. Gaji main main
Nah ini mungkin yang agak sensitif, harapan gaji yang tidak sesuai salah satu faktu kenapa karyawan resign, gaji merupakan bentuk motivasi dalam bekerja yang kuat, jika gaji yang diberikan tidak memuaskan kepada karyawan, maka karyawan akan mengajukan resign.

4. Sistem yang tanpa arah
SOP, atau standarisasi aturan yang tidak jelas bisa membuat karyawan demotivasi, demotivasi ini salah satu penyebab karyawan resign, aturan yang tidak jelas, membuat karyawan bingung yang akan dilakukan, oleh sebab itu perusahaan harus membuat aturan sejelas mungkin.

5. Managemen yang buruk

Atasan tidak memperhatikan karyawanya, tidak memperhatikan seberapa produktif dia, kurang dalam mengatur alur sistem kerja, bersikap acuh tak acuh, tutup mata bila karyawan melakukan hal lebih, yang seharusnya di beri apresiasi, managemen tugasnya membuat jalan, karyawan menjalankan, jika managemen tidak mampu membuat rute dalam organisasi, maka organisasi tersebut akan hancur

Bekerja itu ada SOP, ada jenjang karir, diperhatikan oleh managemen, dibimbing dengan benar, diarahkan dan dilepas dengan matang, bersifat membimbing bukan hukuman. Kejelasan asuransi harus diperhatikan, terutama kesehatan dan keselamatan kerja, bekerja berarti memanusiakan manusia, baik di bidang jasa, energi, pelayanan, atau apapun itu.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

kamu akan suka ini