Review Buku Berani Tidak disukai

Review Buku Berani Tidak disukai
tidak disukai

Hai saat ini saya akan mengulas sebuah buku yang menurut saya sangat relevan sebagai gambaran dunia sosial di masyarakat kita yaitu indonesia, buku yang akan saya ulas yaitu “berani tidak disukai” karya Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga, selain itu buku ini menurut saya sangat bagus untuk motivasi diri kita sendiri, karena orang yang cenderung minder seperti saya akan sangat membantu, ketika kalian membaca buku ini dan mengerti gagasan-gagasan yang dijelaskan. dari seluruh bab yang sudah saya baca, saya akan mengulas beberapa point inti yang saya sukai berikut hasilnya:

1. Sikap Berani

       Ya, didalam buku berani tidak disukai karya Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga menjelasakan agar kita harus berani berjalan, sebagian orang dalam hidup takut akan melangkah, ketakutan itu karena mereka terlalu khawatir oleh berbagai hal yang belum terjadi, dalam buku berani tidak disukai menegaskan agar, kita tidak perlu peduli pada respon orang akan tindakan kita, yang penting kita sudah berani bertindak itu sudah cukup, tidak peduli respon mereka seperti apa dengan tindakan kita, itu semua tidak ada hubunganya dengan kita, jadi tetap berjalan.

2. Trauma itu hanya omong kosong

       Banyak orang yang masih trauma dengan masa lalu, karena mereka masih menyimpan masa lalu agar dijadikan landasan hidup sekarang, dalam buku berani tidak disukai karya Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga, menolak adanya trauma, karena kita tidak hidup di masa lalu, tetapi kita hidup di masa kini, dalam bukunya menjelaskan, fokuslah pada hari ini, karena masa lalu tidak ada hubunganya dengan sekarang.

Baca Juga: Tips Orang Tua dalam Mendidik Anak

3. Hadiah adalah bentuk penderitaan

     Hal yang menarik dari buku berani tidak disukai karya Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga, adalah menolak adanya pemberian hadiah sebagai bentuk pengakuan, orang yang diberi hadiah adalah suatu bentu tindakan yang salah, karena mereka bekerja hanya karena ingin meraih pengakuan. bukan karena ingin berkontribusi. Gambaran saya bentuk hadiah baik didalam pekerjaan atau apapun di indonesia selalu dibesar-besarkan, kebanyakan orang melakukan sesuatu hanya mengejar hadiah, tapi tidak belajar bagaimana bekerja dengan ikhlas. Akhirnya beberapa hadiah ini menjadi tolak ukur seseorang untuk diterima, jika tidak diberi hadiah maka sikap mereka kepada kita tidak akan terbentuk dengan harmonis. Jadi jangan biasakan melakukan sesuatu sebagai tujuan mendapat hadiah, bekerjalah karena ingin berkontribusi.

kesimpulan

buku berani tidak disukai mengajak para pembaca untuk lebih berani terhubung dengan orang lain melalui sarana lingkungan masyarakat pada umumnya, selain itu berani tidak disukai mengajak pembaca untuk mempertanyakan kebiasaan masyarakat yang harus di benarkan. dan buku berani tidak bahagia ini mengajak pembaca untuk lebih memberikan sudut pandang tentang trauma yang dalam masyarakat kita trauma merupakan kejadian yang tetap dan tidak bisa berubah, tetapi buku berani tidak disukai ingin melampaui hal itu.

Menarik sekali buku berani tidak disukai karya Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga, jika kalian sudah membaca, apa yang kalian sukai dari buku tersebut?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

kamu akan suka ini