Review Buku Sayap-Sayap Patah by Kahlil Gibran

Review Buku Sayap-Sayap Patah by Kahlil Gibran

Judul buku : sayap-sayap patah

Penulis       : Kahlil Gibran

Penerjemah: M. Ruslan Shiddeq

Penerbit      : PT. Dunia Pustaka Jaya

Tahun          : 2016

Isbn              : 978-602-424-085-1

Hal                : 182

Pada kesempatan kali ini, mimin akan mereview buku romantis yang berjudul sayap-sayap patah by Kahlil Gibran, oke. Buku ini menceritakan tentang kisah 2 insan jiwa saling mencintai, tetapi cinta mereka tidak bisa bersatu, karena salah-satu dari mereka dijodohkan, sebut saja dalam novel ini wanita itu bernama Selma, berawal dari Gibran yang berkunjung kerumah ayah Selma hanya untuk bersilahtuhrami karena kedekatan ayah mereka, Gibran terpesona oleh Selma, kedekatan mereka terlihat saat mereka duduk bersama ditaman dan saling mengungkapkan kerinduan akan cinta, tapi ayah Selma berfikir lain, dan menjadikan Gibran sebagai sesosok saudara bagi Selma, hingga pada suatu hari ketika mereka sedang duduk bersama, datang kabar dari seorang pendeta, tepatnya utusanya menyampaikan bahwa putra dari pendeta itu ingin menikahi Selma, dari situ semua kehancuran hati Selma terjadi, Gibran hanya pasrah akan datangnya kedatangan kabar seperti itu.

Tepatnya di asia timur atau Lebanon, pada jaman dulu, masih ada budaya, harta adalah segalanya jadi dalam mencintai si wanita akan menikahi pria tersebut karena kepaksaan juga, akibat seseorang pria itu hanya terhormat, dan dipandang sebagai pria kaya, walaupun dibelakangya kadang pria itu yang merampok kekayaan wanita, baik kekayaan fisik dan matrealistis. Dan itu yang terjadi pada Selma, akibat sulitnya menjaga harta wanita, si wanita, Selma rela menikahi putra pendeta, hanya untuk menstabilkan harta kekayaan, walaupun dalam sudut pandang Gibran itu sama dengan merampok.

Review Buku Lyla Majnun

Ketika selma sudah menikah, Gibran hanya sesosok saudara bagi Selma, walaupun keduanya saling mencintai, tetapi beberapa kali mereka diam-diam bertemu dan mengungkapkan kerinduanya berdua. Karena hal itu menimbulkan fitnah dari orang-orang maka Selma mengungkapkan perpisahan dengan Gibran, disitu Gibran merasa sedih.

Oke untuk endingnya bisa kalian baca bukunya hehe, yang penting kalian sudah tahu gambaran besarnya, buku sayap-sayap patah yang sangat rekomendasi untuk bagaimana kita tau bahwa cinta bukan tentang kebahagian, tapi cinta adalah penderitaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

kamu akan suka ini