Review Film Where the Crawdads Sing

Review Film Where the Crawdads Sing

Kemarin mimin nonton film yang berjudul where the crawdads sing, kesimpulan mimin setelah menonton rasanya sangat campur aduk antara kasihan, simpati, baper dan sedikit geram. Film the where crawdads sing mengisahkan kya clark yang dari kecil mengalami broken home, karena perlakuaan ayahnya kepada istri dan anak-anaknya, mereka meninggalkan rumah dan hanya clark yang bertahan, singkatnya selang beberapa waktu kya clark hidup dengan ayahnya, ketika ayahnya meninggal, disini mimin merasa baper. Seorang anak kecil yang hidup sebatang kara berjuang untuk hidup dan tidak mengenal apa itu masa kanak-kanak, masa pendidikan, dan kasih sayang orang tua. Kya clark harus memenuhi kebutuhan untuk bisa makan yaitu dengan mengambil kerang laut, jadi tempat tinggal clark berada di rawa-rawa yang sangat luas, clark sudah betah disitu dan menghabiskan masa remaja di dalam hutan rawa-rawa, untuk kebutuhanya kya clark hanya menjual kerang yg dia ambil dari rawa.

alur cerita ini mundur, alur majunya yaitu kya clark didakwa atas pembunuhan sang pacar yang ditemukan tewas di bawah menara, hasil penyelidikan polisi tewasnya pacar kya clark tidak meninggalkan sidak jari apapun yang mengarah kepada pembunuhan, dan hanya ditemukan rajutan syal dan bahan syal itu sangat mirip dengan lunya kya clark, disini kya clark ditahan. Kya clark didalam sel penjara bercerita kepada sang pengacara tentang hidupnya, dan yah alurnya mundur seperti mimin ceritakan di paragraf awal.

Film ini sangat mimin sarankan untuk kalian, karena banyak pelajaran yang diambil, dari romance, kisah hidup, dan keadilan, karena kya clark berusaha membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah dalam kasus kematian pacarnya, dan ini ada hubunganya dengan kehidupan dia selama hidup di pinggir danau
Mimin masih ingat kata-kata bijak yang kya clark jelaskan begini bunyinya

“Saya tidak membenci mereka, tetapi mereka yang membenci saya, saya tidak mau mengemis untuk mereka, biarkan mereka mengambil keputusan yang mereka mau, tetapi mereka tidak bisa memutuskan kehendak saya, saya ingin agar setiap orang bertanggung jawab, dan keputusan itu untuk mengadili mereka semua”

Mimin takjub dengan kata-kata ini, emang realitasnya tahun jaman dahulu sekitar 1956 gtu, hukum-hukum di negara amerika bahkan eropa masih lemah penyelidikan, jadi gampang banget mengeksekusi orang yang terbukti ketika di selidiki ulang dengan kemajuan teknologi dan sumber daya manusia ternyata banyak yang salah putus pada tersangka-tersangak terdahulu. Inu mimin sangat suka banget.

OKe segitu saja review mimin di film where the crawdads sing. Pokonya wajib banget ditonton. Terbukti di imdb mendapat skor 7.1/10. thanks you

Baca juga : Review Film Pengabdi Setan 2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

kamu akan suka ini