Semakin banyak orang stress

Semakin banyak orang stress

Aku menjadi gila akhir-akhir ini, menjadi gila karena banyak sifat manusia tidak memakai akal dalam hidup alias orang stress, mereka melakukan pemutusan cara berfikir dalam sekejap dan rela melakukan hal yang sangat tidak manusiawi.

Beberapa fakta terjadi dilapangan seperti kakak membunuh adiknya karena terus di Bebani ocehan sang adik yang ber-anggapan kakanya tidak berguna, karena sudah tidak bekerja  lama, dan menjadi beban keluarga. Belum lagi orang tua yang sering membandingkan dengan anak tetangga sebelah tentang karir atau kesuksesan yang benar-benar membuat si anak penuh dengan kecemasan.

Ada kemudian mertua yang membunuh anaknya ketika masih hamil 7 bulan karena menolak untuk disetubuhi, sungguh sangat biadad dan ciri orang stress yang gila akal

Kemudian jejaring sosial seperti, tiktok, Twitter terus menerus membuat takut dan resah pengguna lain karena tajuk topik yang penuh dengan berita kematian, kekecewaan, rasa takut yang menghantui pembacanya seolah dunia ini sudah selesai dan manusia menyerah dengan akal sehatnya.

Aku berfikir kenapa bisa terjadi, apa karena mental kita lemah, atau karena dunia ini hanya meng-agungkan materialistis, aku yakin  dalam beberapa fakta diatas kalian pernah mengalami salah satunya. Dan aku bingung kenapa manusia seperti itu

Semua orang berlomba-lomba ingin hidup mapan dan kaya, seolah hidup hanya faktor bergelimpangan kekayaan lalu masalah selesai. Setiap orang terus berlomba rasa pengakuan dan kehausan akan diri sendiri.

Setiap orang mengusik, mengusir ketentraman orang lain demi tercapainya rasa nyaman diri sendiri dengan mengorbankan rasa kemanusiaan.

Tapi banyaknya caruk Maruk hidup ini, lalu pertanyaannya adalah, masih adakah hati nurani itu? Bahkan mungkin kebanyakan manusia sudah merosot akan kepercayaan sebuah hati nurani, semua orang berfikir bagaimana kita harus aman dahulu, orang lain adalah urusan masing-masing.

Perubahan zaman tidak bisa ditahan dan suatu keniscayaan, aku ingin banyaknya orang gila, mungkin harus tumbuh dengan sangat gila pertumbuhan orang-orang baik, tapi nyatanya, lingkaran keburukan makin menjadi dan membusuk.

Ada orang nyaman tidak ingin diusir alih-alih sangat suci, tapi penuh dengan ke-egoisan, dalam neraka yang ter-konsep oleh dunia, mereka lebih mengasingkan diri dan bersantai walaupun nyatanya hari mereka takut dan cemas jika kenyamananya diganggu.

Nyatanya berbuat baik pun hati kita sudah terkubur oleh lautan hitam kekecewaan, nyatanya kita sudah sukses menjadi manusia egois, nyatanya diri ini penuh keresahan, dan sangat hati-hati agar tidak terperosok.

Oh sungguh jika malam ini banyak bintang kecil berkelip-kelip, aku ingin kelipan bintang itu adalah keniscayaan manusia bahwa masih ada manusia baik di negri ini, walaupun kecil dan jauh, walaupun sangat tinggi, tapi aku berharap seperti bintang yang berkelip-kelip. mereka tetap ada dan menjadi harapan baru.

Dimana kebebasan dimana kebaikan yang ada kita seperti terpenjara di dalam bumi yang bulat, gersang, sesak dan sempit.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

kamu akan suka ini